Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Kedua hal ini tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelum kita membahas hubungan antara manusia dengan kebudayaan, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu manusia dan apa itu kebudayaan. Sehingga kita semakin mengerti hubungan antara kedua hal tersebut. Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan kedua hal tersebut dan juga hubungan antara keduanya.
Apa itu manusia? Manusia yaitu “kita”. Mungkin secara pribadi masing-masing kita pasti mengerti apa itu manusia, kadang dari kebanyakan “kita” manusia sulit untuk mendefinisikan secara lebih rinci apa itu manusia. Saya sendiri pun sulit untuk mendefinisikannya. Menurut saya, manusia adalah makhluk yang satu-satunya bisa berfikir dan mempunyai pikiran dalam melakukan segala hal yang akan dilakukannya. Tidak ada manusia yang tidak bisa berpikir. Banyak pendapat-pendapat lain yang menerangkan apa itu manusia sebenarnya. Dalam beberapa ilmu, manusia mempunyai perbedaan definisi, seperti Ilmu Kimia, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang mempunyai jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Ilmu Fisika, manusia adalah kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Ilmu Biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia. Dalam Ilmu Ekonomi, manusia adalah makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan (homo economicus). Ilmu Sosiologi, manusia diartikan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Ilmu Politik, manusia adalah makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan. Sedangkan dalam Filsafat, manusia dipandang sebagai makhluk yang berbudaya dan sering disebut homo-humanus. Masih banyak lain sebagai nya ilmu yang mendefinisikan apa itu manusia.
Hakekatnya manusia itu merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Tubuh merupakan materi yang dapat dilihat, diraba, dirasakan, wujudnya konkret tetapi tidak abadi. Sedangkan jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba dan tidak dapat dirasakan, tetapi sifatnya abadi. Jika manusia meninggal, tubuhnya akan hancur tetapi jiwa nya tidak akan hancur, melainkan akan lepas dari tubuh dan akan kembali ke asalnya, yakni Tuhan. Dapat disimpulkan bahwa jiwa adalah roh yang ada dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan. Hakekat yang kedua, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling smpurna, jika dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Kesempurnaannya terletak pada adab dan budaya nya karena manusia dilengkapi penciptanya oleh akal dan perasaan. Dengan adanya akal, manusia mampu menciptakan pengetahuan dan juga teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, kebaikan keindahan ataupun sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia dapat menciptakan kesenian. Perasaan dalam diri manusia terdapat dua macam, yakni perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi merupakan rangsangan jasmani melalui panca indera. Sedangkan perasaan rohani merupakan perasaan luhur yang hanya terdapat dalam diri manusia, misalnya : 1) perasaan intelektual : perasaan yang bekaitan dengan pengetahuan. Manusia akan merasa puas dan senang jika ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya manusia tidak akan merasa puas dan senang jika ia tidak dapat mengetahui sesuatu. 2) perasaan etis : perasaan yang berkaitan dengan kebaikan. Manusia akan merasa senang apabila sesuatu itu baik dan akan merasa benci jika sesuatu itu jahat. 3) perasaan estesis : perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Manusia akan merasa senang jika melihat atau mendengar sesuatu yang indah dan juga akan merasa kesal apabila tidak ada keindahan. 4) perasaan diri : perasaan yang berkaitan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila manusia memiliki kelebihan pada dirinya, ia akan merasa sombong, angkuh dan merasa tinggi. Sebaliknya apabila ada kekurangan pada diri manusia, ia akan merasa rendah diri (minder). 5) perasaan sosial : perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau hidup bermasyarakat dan ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia akan merasa senang tetapi apabila orang gagal, ia akan ikut merasa sedih. 6) perasaan religius : perasaan yang berkaitan dengan agama dan kepercayaan. Manusia akan merasa tentram dan damai apabila tawakal kepada Tuhan yakni menjalani perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Hakekat yang ketiga yaitu manusia merupakan makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patalogi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi, manusia dapat dipelajari dari segi-segi kemasyarakatan, psikologi sosial, kekerabatan, ekonomi, kesenian, perkakas, bahasa, dan sebagainya. Hakekat yag keempat, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Setelah kita mengetahui apa itu definisi manusia, saya akan mendefinisikan apa itu kebudayaan. Kebudayaan jika dikaji dari bahasa asal sansekerta, berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, budaya berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi secara umum, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang dihasilkan akal atau budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya; atau dapat pula diartikan sebagai segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya. Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia, baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun non-material, seperti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut unsur. Yang dimaksud dengan unsure disini adalah apa sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan itu memiliki makna totalitas daripada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat didalamnya.
Menurut C. Kluckhohn, didalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan bahwa terdapat tujuh unsur didalam kebudayaan universal, yakni yang pertama adalah sistem realigi (kepercayaan), merupakan produk manusia sebagai homo religius. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa diatas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, dan menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang disebut sebagai agama. Unsur yang kedua adalah sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa ia tidak dapat berdiri sendiri, maka disusunlah organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Unsur yang ketiga adalah sistem pengetahuan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri ataupun dari pemikiran orang lain. Kemampuan manusia mengingat-ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih pengetahuan tersebut dapat dibukukan sehingga dapat dilakukan dari satu generasi ke generasi lainnya. Unsur yang keempat adalah sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. Unsur yang kelima adalah sistem teknologi dan peralatan. Merupakan produk manusia sebagai homo faber. Berawal dari pemikiran yang cerdas dan dibantu dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu dengan erat, manusia dapat membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih mampu mencukupi kebutuhannya daripada binatang. Unsur yang keenam adalah bahasa. Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa manusia pada awalnya diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian disempurnakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhirnya menjadi bentuk bahasa tulisan. Unsur yang terakhir adalah kesenian. Merupakan produk manusia dari homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan. Manusia juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.
Sumber : Buku Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma
Nama : Maria Rosa Prameswari
NPM : 14511293
Kelas : 1PA07
Tidak ada komentar:
Posting Komentar