Jumat, 06 Januari 2012

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata dasar derita, yang berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.  Derita adalah keadaan atau sesuatu yang dapat menyusahkan hidup; kesengsaraan. Penderitaan dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk dalam realitas manusia dan dunia. Tingkat penderitaan pada manusia umumnya berbeda-beda, ada yang berat dan ada juga yang tingkatnya ringan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan oleh orang lain. Penderitaan dapat pula membuat seseorang menjadi lebih kuat dalam menghadapi sesuatu yang menimpa hidupnya atau sebagai titik awal seseorang untuk mencapai kebahagiaan dan kenikmatan dalam hidupnya.
Semua orang pasti akan mengalami suatu penderitaan. Hal tersebut sudah menjadi resiko bagi setiap manusia. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia, pasti akan menghasilkan resiko. Resiko tersebut mempunyai bentuk yang berbeda-beda salah satunya yakni penderitaan. Tuhan selalu memberikan kebahagiaan kepada umat-Nya. Tapi terlepas dari semua itu, Tuhan juga memberikan cobaan bagi umat-Nya, bisa juga dalam bentuk penderitaan atau kesedihan untuk sesuatu yang bermakna yaitu untuk menyadarkan manusia atas perbuatan apa yang salah yang telah dilakukan olehnya. Bagi setiap umat yang kuat imannya, pasti akan mudah untuk bertobat kepada Tuhan jika diberikan penderitaan atau kesedihan karena perbuatannya yang salah dan akan bersikap pasrah akan nasib yang telah di tentukan Tuhan kepadanya. Kepasrahan karena ia yakin kekuasaan Tuhan jauh lebih besar daripada kekuatannya, akan membuat ia merasa dirinya kecil dan menerima takdir apapun yang akan diberikan Tuhan kepadanya. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya sehingga lambat laun akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhirnya masih dapat bersyukur bahwa Tuhantidak memberikan cobaan yang lebih berat daripada yang dialaminya.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan manusia. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana cara manusia menghadapi segala penderitaan? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentunya diatasi dengan tenaga medis untuk mengurangi atau menyembuhkan penderitaannya. Sedangkan penderitaan secara psikis, penyembuhan terletak pada diri manusia itu sendiri yang mengalami penderitaan tersebut. Para ahli hanya membantu saja. Kembali lagi bahwa penderitaan itu merupakan resiko bilamana seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi yang wajib diatasi dalam kehidupan manusia.
Siksaan dapat berupa siksaan badan dan jasmani, dapat juga berupa siksaan jiwa dan rohani. Siksaan yang dialami seseorang merupakan awal timbulnya suatu penderitaan.
Siksaan banyak dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari dan sering kita jumpai di media-media. Seperti media Koran, televisi, radio, dll. Sebagian besar siksaan yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat adalah pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan sebagainya.
Siksaan yang bersifat psikis misalnya adalah kebimbangan. Kebimbangan terjadi pada seseorang yang tidak dapat menentukan pilihan yang akan diambil olehnya. Akibatnya seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa hidupnya tidak menentu saat itu dan merasa tersiksa. Bagi orang yang memiliki pemikiran yang terlalu ‘pendek’ akan sangat lama mengalami kebimbangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya, akan cepat mengambil keputusan, sehingga kebimbangan akan lebih mudah diatasi. Contoh siksaan psikis lainnya adalah kesepian. Sama seperti hal nya dengan kebimbangan, kesepian harus cepat diatasi. Jangan terus menerus mengalami penderitaan batin yang berkepanjangan. Sebagai homo socius, manusia perlu memiliki kawan dalam hidupnya untuk menghilangkan rasa kesepian. Tetapi pada dasarnya orang yang dapat menjadi ‘kawan duka’ adalah orang yang mampu mengerti, peduli dengan apa yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain dengan cara mencari kawan, rasa kesepian dapat dihilangkan dengan cara mencari kesibukkan yang dapat melupakan rasa kesepian di dalam diri manusia tersebut. Contoh lainnya adalah ketakukan, merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperici sebagai berikut: 1.) penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia. Ini dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir. Kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya. 2.) penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan. Kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
Orang yang mengalami penderitaan pasti akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif dan sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunduh diri dan lain-lain. Sedangkan sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanlah merupakan suatu penderitaan, melainkan perjuangan untuk membebaskan diri dari segala penderitaan dan penderitaan hanyalah bagian dari suatu kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras.


Sumber : Buku Seri Diktat Kuliah Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma

Nama : Maria Rosa Prameswari
NPM : 14511293
Kelas : 1PA07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar